1. Pengetian Patung Tiga Dimensi
Patung
merupakan karya seni berdimensi tiga. Seni patung disebut juga plastic art
maksudnya mudah dibebtuk sesuka hati. Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang
memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena
seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga
penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai
dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni
terapan misalnya perabotan rumah tangga.
2. Fungsi Patung :
Patung religi, sebagai sarana beribadah.
Patung monumen, untuk memperingati jasa seseorang atau peristiwa bersejarah.
Patung arsitektur, patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan.
Patung dekorasi, patung untuk menghiasai bangunan.
Patung seni, patung yang diciptakan untuk dinikmati bentuknya.
Patung kerajinan, patung hasil karya kerajinanØ.
3. Corak patung
Dilihat dari perwujudannya, ragam seni patung modern dapat dibedakan menjadi tiga corak , antara lain:
a. Corak imitatif (realis/representatif) adalah tiruan dari bentuk alamØ (makhluk hidup). Perwujudan patung corak ini berdasarkan fisio plastik atau bentuk fisik baik anatomi, proporsi, maupun gerak.
b. Corak deformatif, bentuknya telah banyak berubah dari tiruan alam, diubah menjadi bentuk baru berdasarkan imajinasi pematung.Ø
c. Corak nonfiguratif (abstrak), secara umum sudah banyak meninggalkanØ bentuk-bentuk alam untuk perwujudannya. Corak abstrak dipengaruhi oleh aliran konstruksi. Patung dipandang sebagai bentuk konstruksi, yaitu besi, plat, kawat, kayu, plastik dsb.
4. Media karya patung dan teknik membuat patung
Media berkarya patung adalah bahan, alat, dan teknik yang dipergunakan dalam berkarya patung.
Bahan. Bahan patung dibedakan menjadi tiga, yaitu lunak, sedang, dan keras.
1) Bahan lunak, adalah material yang empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat, plastisin, dan sabun.
2) Bahan sedang, artinya lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
3) Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya kayu jati, kayu sonokeling, kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (marmer).
Alat yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1) Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung yang terbuat dari bahan kayu dan kawat atau tanah liat.
2) Meja putar, adalah meja untuk berkarya patung dan dapat digerakkan dengan cara memutar yang fungsinya untuk mengontrol dan memudahkan bentuk dari segala arah.
3) Pahat, yang jenisnya ada dua yaitu ukir untuk kayu dan pahat untuk batu.
4) Palu, sebagai pelengkap pahat yang terbuat dari bahan kayu sawo.
5) Cetakan, yang terbuat dari bahan gips. Kegunaannya untuk mencetak karya patung dari bahan cair.
6) Kakatua, yang terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Fungsinya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat.
7) Sendok adonan. Sendok terbuat dari besi dan kayu. Fungsinya untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
1) Butsir, adalah alat bantu untuk membuat patung yang terbuat dari bahan kayu dan kawat atau tanah liat.
2) Meja putar, adalah meja untuk berkarya patung dan dapat digerakkan dengan cara memutar yang fungsinya untuk mengontrol dan memudahkan bentuk dari segala arah.
3) Pahat, yang jenisnya ada dua yaitu ukir untuk kayu dan pahat untuk batu.
4) Palu, sebagai pelengkap pahat yang terbuat dari bahan kayu sawo.
5) Cetakan, yang terbuat dari bahan gips. Kegunaannya untuk mencetak karya patung dari bahan cair.
6) Kakatua, yang terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Fungsinya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat.
7) Sendok adonan. Sendok terbuat dari besi dan kayu. Fungsinya untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka patung.
5.
Teknik membuat patung
Beberapa teknik membuat patung:
1) Teknik membutsir, yaitu membuat patung dengan cara memijit, menambah dan mengurangi bahan yang dibentuk, dengan dibantu alat butsir.
2) Teknik memahat, yaitu membuat patung dengan cara mengurangi bahan yang dibentuk.
3) Teknik mencetak, ada dua yaitu cetak tekan dan cetak tuang. Dalam membuat patung dengan teknik mencetak biasanya digunakan cetak tuang (cor).
4) Teknik konstruksi, yaitu membuat patung dengan cara menyusun bahan, baik dengan kerangka maupun tanpa kerangka.
6. Jenis-Jenis Patung Sebagai Benda Seni.
a. Relief.
Relief
merupakan seni patung tertua yang dapat kita temukan di dinding-dinding candi
dan berbagai benda zaman dahulu. Relief dianggap sebagai benda patung yang
dikerjakan dalam bidang dasar 2 dimensi. Relief dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu: bas relief, alto relief dan sunken relief.
- Bas Relief adalah patung relief
yang pahatannya sangat menonjol dan jelas. Bas relie banyak ditemukan pada
bangunan kuno seperti kuil Parthenon Yunani.
- Alto relief adalah patung relief
yang tidak cukup menonjol dan tidak terlalu jelas. Relief ini banyak ditemukan
di pemakaman masa Firaun Mesir.
- Sunken Relief adalah jenis relief
yang sama sekali tidak menonjol, namun terlihat cekung masuk ke dalam batuan
atau benda material pahatannya. Sunken relief belum jelas keberadaanya.
b. Patung 3
Dimensi
Patung 3
dimensi disebut juga patung yang independen/merdeka dan berdiri sendiri. Patung
ini bisa dilihat dari sudut manapun, namanya juga 3 dimensi, pasti dong. Patung
3 dimensi menjadi tren pada masa sekarang. Contoh patung 3 dimensi adalah
patung-patung di kuil Yunani, kuil Romawi serta yang ditemukan di area abad
pertengahan, termasuk patung David yang dibuat oleh Michael Angelo.
c. Patung Kinetis
Patung
kinetis adalah jenis patung 3 dimensi yang dapat bergerak-gerak, baik dengan
bantuan tenaga mesin, tenaga air dan tenaga angin. Air mancur adalah bentuk
inovasi patung kinetis. Meskipun pada kenyataannya air mancur ini tidak
memanfaatkan tenaga air melainkan dibentuk sedemikian rupa sehingga air bisa
mengalir dengan deras dan indah.
Komentar
Posting Komentar